Boleh mengcopy artikel yang ada di blog ini dengan syarat mencantumkan alamat lengkap artikel tersebut dan juga memfollow blog ini dengan cara klik Join this site yang ada di bagian kanan bawah blog ini.

Selasa, 28 Juni 2022

Perjalanan Hidup

| Selasa, 28 Juni 2022 | 0 komentar

Hidup disini yang akan kita bahas adalah hidup di dunia. Dimulai saat kita lahir ke dunia. Kita menangis. Walaupun sampai saat ini kita gak tau juga saat itu kita nagisin apa. Tapi nanti keluarga yang nangis kalau saat itu kita gak nangis. Dianggapnya kita sakit kalau saat itu ndak nagis.


Setelah itu kita beranjak mengikuti tumbuh kembang kita. Mulai bisa berguling, merangkak, berjalan dan berkata kata. Diajari bagaimana kita harus berkata yang benar dan berjalan yang benar. Ada tangis juga disitu saat kita harus terjatuh dan kita semangat untuk bangkit lagi. Ada rasa penasaran dan rasa ingin mencoba yang besar. 

Beranjak balita dan sekolah. Sudah banyak hal yang sudah kita bisa tapi masih berharap kita masih didampingi ortu. Masih takut kalau ortu tak menemani. Karena saat itu pegangan hati kita adalah ortu. Yang bisa kita ajak cerita baru ortu.

Usia bernjak remaja. Sudah banyak dan makin banyak orang yang kita kenal. sudah punya geng, sudah punya teman akrab. Teman curhat dan bercanda. Kita sudah mulai mandiri dan tidak terlalu ketergantungan dengan ortu. Disinilah kita harus memilah dan menentukan pada siapa kita berteman dan pada siapa kita menentukan panutan berkepribadian. Mulai ada tokoh tokoh idola yang kita anggap perlu dicontoh dan tampak menawan.

Selanjutnya menjadi dewasa. Kita diminta untuk bisa menentukan keputusan dan mengambil peran dalam kehidupan. Kita dihadapkan pada keputusan dan juga akibat yang timbul dari keputusan keputusan itu. Kemandirian kita sudah hampir maksimal saat ini. Makin tidak ketergantungan dengan bantuan ortu. Padahal saat ini pula sebenernya kita makin butuh ortu. Butuh ortu untuk menjadi teman diskusi dan menjadi saranan kita menyampaikan doa ke Alloh. Karena doa ortu sangat mustajab terutama Ibu. Saat dewasa banyak yang perlu kita putuskan dan agar tidak salah langkah diperlukan doa ibu agar jalan yang kita pilih adalah yang terbaik.

Menikah dan memiliki anak. Saat dimana kita menjadi orang tua. Merasakan bagaimana ortu kita dulu membesarkan kita. Menikah saat kita harus bisa menjaga hati dan menurunkan ego. Karena ada orang lain (suami/istri) kita yang kini perlu kita jaga perasaannya dan kita saling sering bertemu dan bertukar pikiran. Saling bantu dan mengisi. Beberapa perbedaan bisa menimbulkan pertikaian. Saling memahami dan belajar tentang keadilan. Perhatian sudah mulai terbelah antara perhatian kita ke ortu dan pasangan kita. Saat ini lah biasanya ortu mulai kesepian karena kita sudah bekerja dan memperhatikan pasangan. Waktu dengan ortu sudah sangat berkurang. Padahal ortu sudah mulai menua dan mengalami beberapa keterbatasan fisik. Keadilan sangat perlu diterapkan dan juga bagaimana mengolah rasa agar tercipta kenyamanan dan baik2 saja. 

Anak menikah dan ortu meninggalkan kita. Saat paling sulit inilah yang juga perlu kita rasakan. Saat ortu yang sejak awal menjadi teman dalam mengarungi kehidupan sudah tidak ada di samping kita. Anak yang biasa ceria menemani pun sudah akan menikah dan ikut dengan pasangannya. Kesepian mulai merasuk. Saat ini lah biasanya kita baru mempersiapkan amalan amalan apa saja yang akan kita bawa ke akhirat nanti. Walaupun sebaikknya sudah kita persiapan sejak kita anak2 sejak kita diajari dan kenal dengan agama. 

Saat terakhir kita saat kita menjadi kakek nenek, sudah berkurang fungsi fisik kita. Makin terbatas hal hal yang dapat kita kerjakan. Waktu banyak untuk mengenang masa masa muda terdahulu. Mulai menyadari bahwa hidup sudah tidak lama lagi. Makin sering dan berusaha mendekatkan pada Alloh. 

Sekilas perjalanan yang mungkin kita lalui. Kadang ada yang tidak sampai tua sudah tiada. Ada pula yang sudah dari remaja hingga akhir hayat makin taat beribadah. Ini cuma sebagai pengingat kita saja. Sedang dimana kita (masa muda atau tua) dan akan menuju ke masa apa dan apa yang perlu dipersiapkan. Jangan sampai kita disorientasi waktu dan masa. Kita sudah dewasa tapi masih berasa di anak2. Ada tanggung jawab dan konsekkwensi yang perlu kita dapatkan dari keputusan dan pilihan kita dan karena disorientasi kita.

Sekian :)

Related Post



0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Komentar Anda sangat bermanfaat untuk kemajuan blog ini lebih baik ^_^
Anda boleh mencopy paste asalkan mencantumkan link hidup ke postingan ini.

 

Tukar Link

Langganan Artikel lewat email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Pengunjung

widget

Ayat-Ayat Al Qur'an

Follower

Mengenai saya

Nama:
Wahid Nur Hidayat
Tempat/tanggal lahir:
20 Mei 1991
Alamat:
Kulon Progo, Yogyakarta

© Copyright 2010. wahidnh.blogspot.com . All rights reserved | wahidnh.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com| Modified by wahidnh.blogspot.com