Boleh mengcopy artikel yang ada di blog ini dengan syarat mencantumkan alamat lengkap artikel tersebut dan juga memfollow blog ini dengan cara klik Join this site yang ada di bagian kanan bawah blog ini.

Minggu, 10 Maret 2013

LP Laporan Pendahuluan CA Ovarium (kanker)

| Minggu, 10 Maret 2013 | 0 komentar

CA Ovarium

A. Definisi

Kanker epitel ovarium atau dikenal dengan kanker indung telur yang berasal dari sel epitel. Kanker Indung Telur (Kanker Ovarium) adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur). Kanker ovarium bisa menyebar secara langsung ke daerah di sekitarnya dan melalui sistem getah bening bisa menyebar ke bagian lain dari panggul dan perut. Melalui pembuluh darah, kanker bisa menyebar ke hati dan paru-paru. Kanker ovarium sebenarnya merupakan sekelompok tumor yang berbeda yang timbul dari beragam jenis jaringan yang terkandung dalam ovarium . Jenis yang paling umum kanker ovarium muncul dari epitel sel (lapisan luar sel) dari permukaan ovarium. Kasus lainnya adalah jenis yang jarang terjadi dari kanker ovarium yaitu kanker yang berkembang dari sel – sel pembentuk telur kuman atau dari jaringan pendukung (stroma) dari organ jinak (non-kanker) tumor dan kista juga ditemukan di ovarium dan jauh lebih umum daripada kanker ovarium. (http://saktyairlangga.wordpress.com/2011/11/18/asuhan-keperawatan-kanker-ovarium/, diakses pada 17 Juli 2012)

B. Klasifikasi

Jenis kanker ovarium meliputi:

  1. T umor epitel, kanker ini dimulai pada lapisan tipis jaringan yang menutupi bagian luar ovarium. Kanker ovarium paling banyak ditemui adalah tumor epitel.

  1. Tumor sel germinal, Kanker yang dimulai dalam sel yang memproduksi telur. Ovarium kanker ini cenderung terjadi pada wanita muda.

  1. Tumor stroma, Kanker yang dimulai dalam sel-sel memproduksi hormon-kanker ini. Mulai dalam jaringan ovarium yang menghasilkan hormon estrogen, progesteron dan testosteron.

Klasifikasi stadium kanker ovarium berdasarkan FIGO (International Federation of Gynecology and Obstetrics

Stadium I terbatas pada 1 / 2 ovarium

I A

Mengenal 1 ovarium, kapsul utuh, ascites (-)

I B

Mengenai 2 ovarium, kapsul utuh, ascites (-)

I C

Kriteria I A / I B disertai 1 > lebih keadaan sbb :

1.     Mengenai permukaan luar ovarium

2.     Kapsul ruptur

3.     Ascites (+)

Stadium II perluasan pada rongga pelvis

II A

Mengenai uterus / tuba fallopi / keduanya

II B

Mengenai organ pelvis lainnya

II C

Kriteria II A / II B disertai 1 / > keadaan sbb :

1.     Mengenai permukaan ovarium

2.     Kapsul ruptur

3.     Ascites (+)

Stadium III kanker meluas mengenai organ pelvis dan intraperitoneal

III A

Makroskopis : terbatas 1 / 2 ovarium

Mikroskopis : mengenai intraperitoneal

III B

Makroskopis : mengenai intraperitoneal diameter < 2 cm, KGB (-)

III C

1.     Meluas mengenai KGB dan /

2.     Makroskopis mengenai intraperitoneal diameter > 2 cm

Derajat keganasan kanker ovarium

1.     Derajat 1 : differensiasi baik

2.     Derajat 2 : differensiasi sedang

3.     Derajat 3 : differensiasi buruk

Dengan derajat differensiasi semakin rendah pertumbuhan dan prognosis akan lebih baik.

(http://saktyairlangga.wordpress.com/2011/11/18/asuhan-keperawatan-kanker-ovarium/, diakses pada 17 Juli 2012)

C.  Etiologi

Tidak ada penyebab yang pasti tetapi yang ada faktor-faktor resiko yaitu:
1 . Wanita dengan riwayat keluarga kanker ovarium atau kanker payudara khususnya ibu /  saudara perempuan.
2.  Wanita dengan riwayat kanker payudara
3  .Ovulasi yang lebih dari 40 tahun dan menopouse yang lambat.
4  .Usia kehamilan I setelah berusia lebih dari 30 tahun.
5.  Usia lebih dari 45 tahun dan nullipara.
6.  merokok dan alcohol

(http://ainicahayamata.wordpress.com/nursing-only/keperawatan-maternitas/askep-ca-ovarium-serviks/, diakses pada 17 Juli 2012)

D.  Patofisiologi

Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 – 2 cm dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil selama kehamilan.

Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG. Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih.

Pada neoplasia tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes, HCg menyebabkan kondisi yang disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate, dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan pemberian HCG.
Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini, keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor dari germ sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi elemen dari 3 lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal. Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium ektopik. (http://hasgurstika.blogspot.com/2011/02/askep-kanker-ovarium.html, diakses pada 17 Juli 2012)

E.  Manifestasi Klinis

Gejala kanker ovarium tidak spesifik dan lebih mirip gejala-gejala umum seperti gejala gangguan pencernaan atau kandung kemih. Seorang wanita dengan kanker ovarium dapat didiagnosis dengan cara membandingkan dengan kondisi lain sebelum akhirnya memahami dia menderita kanker.

Kunci utama untuk memahami kanker ovarium adalah tanda-tanda dan gejala yang terus memburuk. Gejala tersebut meliputi gangguan pencernaan, yang cenderung untuk datang dan hilang atau terjadi dalam situasi tertentu atau setelah makan makanan tertentu. Kanker ovarium, biasanya fluktuatif, konstan, dan secara bertahap memburuk.

Studi terbaru menunjukkan bahwa wanita dengan kanker ovarium lebih mungkin dibandingkan perempuan lain untuk secara konsisten mengalami gejala berikut:

  1. Gejala awalnya berupa rasa tidak enak yang samar-samar di perut bagian bawah

  2. Tekanan pada perut, merasa kenyang, bengkak atau kembung

  3. Urinary urgensi

  4. Rasa tidak nyaman atau sakit panggul

  5. Mual

  6. Sembelit

  7. Sering buang air kecil

  8. Kehilangan nafsu makan atau cepat merasa kenyang

  9. Peningkatan ketebalan perut atau pakaian ketat pas di pinggang Anda

  10. Sakit saat hubungan seksual (dispareunia)

  11. Kekurangan energy

  12. Punggung sakit

  13. Perubahan menstruasi

  14. Panggul terasa berat

  15. Perdarahan pervaginam

Ovarium yang membesar pada wanita pasca menopause bisa merupakan pertanda awal dari kanker ovarium. Di dalam perut terkumpul cairan dan perut membesar akibat ovarium yang membesar ataupun karena penimbunan cairan. Pada saat ini penderita mungkin akan merasakan nyeri panggul, anemia dan berat badannya menurun. Kadang kanker ovarium melepaskan hormon yang menyebabkan pertumbuhan berlebih pada lapisan rahim, pembesaran payudara atau peningkatan pertumbuhan rambut.

Gejala dan tanda klinis dari KO yang biasa dijumpai adalah sebagai berikut:

Tanda dan Gejala

Frekuensi Relatif

1. Pembesaran perut

2. Nyeri perut

3. Gejala-gejala dyspepsia

4. Gangguan buang air kecil/besar

5. Penurunan berat badan

6. Gangguan haid

7. Pembesaran kelenjar inguinal

XXXX

XXX

XX

XX

XX

XX

X

(http://saktyairlangga.wordpress.com/2011/11/18/asuhan-keperawatan-kanker-ovarium/, diakses pada 17 Juli 2012)


F.  Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:

  1. Pemeriksan darah lengkap

  2. Pemeriksaan kimia darah

  3. Serum HCG

  4. Alfa fetoprotein

  5. Analisa air kemih

  6. Pemeriksaan saluran pencernaan

  7. Laparatomi

  8. CT scan atau MRI perut.

  9. Pemeriksaan panggul. Selama pemeriksaan panggul, dokter dengan hati-hati memeriksa bagian luar alat kelamin terkena (vulva), dan kemudian memasukkan dua jari dari satu tangan ke dalam vagina dan sekaligus menekan sisi lain di perut untuk merasakan rahim anda dan ovarium. Dia atau dia juga menyisipkan sebuah alat yang disebut spekulum ke dalam vagina. Spekulum vagina terbuka sehingga dokter Anda secara visual dapat memeriksa vagina dan leher rahim untuk kelainan.

  10. USG menggunakan frekuensi tinggi gelombang suara untuk menghasilkan gambar dari bagian dalam tubuh. USG membantu dokter menyelidiki ukuran, bentuk dan konfigurasi ovarium Anda. Untuk membuat gambar dari ovarium Anda, dokter Anda mungkin memasukkan penyelidikan USG ke dalam vagina Anda. Prosedur ini disebut USG transvaginal. Pencitraan USG dapat membuat gambar dari struktur dekat ovarium Anda, seperti rahim anda.

  11. Pembedahan untuk mengangkat contoh jaringan untuk pengujian. Jika tes lain menyarankan Anda mungkin memiliki kanker ovarium, dokter anda dapat merekomendasikan operasi untuk mengkonfirmasi diagnosis. Selama operasi, seorang ahli onkologi ginekologi membuat sayatan di perut dan mengesplorasi rongga perut untuk mendeteksi adanya kanker. Ahli bedah dapat mengumpulkan sampel cairan perut dan menghapus ovarium untuk pemeriksaan oleh seorang ahli patologi. Jika kanker ditemukan, ahli bedah segera mungkin mulai operasi untuk menghapus sebanyak mungkin kanker. Dalam beberapa kasus, ahli bedah dapat membuat beberapa sayatan kecil di perut Anda dan masukkan alat-alat bedah khusus dan sebuah kamera kecil, sehingga prosedur tidak akan memerlukan sayatan yang lebih besar.

  12. CA 125 tes darah. CA 125 adalah protein yang ditemukan pada permukaan sel kanker ovarium dan beberapa jaringan sehat. Banyak wanita dengan kanker ovarium memiliki tingkat abnormal tinggi CA 125 dalam darah mereka. Namun, sejumlah kondisi non-kanker juga menyebabkan peningkatan kadar CA 125, dan banyak perempuan dengan stadium awal kanker ovarium yang normal memiliki kadar CA 125. Untuk alasan ini, tes CA 125 tidak biasanya digunakan untuk mendiagnosa atau ke layar untuk kanker ovarium, tetapi dapat digunakan untuk memantau bagaimana perawatan Anda maju.

(http://saktyairlangga.wordpress.com/2011/11/18/asuhan-keperawatan-kanker-ovarium/, diakses pada 17 Juli 2012)

G. Penatalaksanaan

  1. Pengobatan

Pada umumnya, pengobatan kanker ovarium dilakukan dengan tindakan operasi, lalu dilanjutkan dengan pengobatan tambahan seperti kemoterapi, radioterapi, dan imunoterapi.

  1. Operasi

Pada umumnya dilakukan:

-Histerektomi total yaitu mengangkat rahim dengan organ sekitarnya

-Salpingo ooporekmitomi yaitu mengangkat kedua ovarium dan kedua saluran tuba fallopii

-Omentektomi yaiut mengangkat lipatan selaput pembungkus perut yang memanjang dari lambung ke alat-alat perut

  1. Radioterapi

Teleterapi pelvis dan abdomen dan penetesan isotop radioaktif pada rongga peritoneal digunakan pada wanita dengan kanker ovarium tahap awal (stadium I dan II). Isotop radioaktik (P32) digunakan sebagai terapi residual kanker pada rongga peritoneum. Pasien yang memiliki residu penyakit yang terbatas, kurang dari 2cm, merupakan kandidat utama terapi P32 ini.

  1. Kemoterapi

Penggunaan melphana, 5-FU, thiotepa dan siklosfosfamid secara sistematik menunjukkan aktivitas yang baik. Altretamine, sisplastin, karboplatin, doksorubisin, ifosfamid, dan etoposid juga menunjukkan hasil yang bervariasi dari 27% sampai 78%. Secara keseluruhan, kombinasi terapi sistematik dengan takson, sisplatin, siklofosfamid meningkatkan respon terapi, angka kesembuhan atau kemungkinan hidup.

a. Kanker ovarium epitelial :

Stadium I : Pilihan terapi stadium I dengan derajat diferensiasi baik sampai sedang, operasi salpingo-ooforektomi bilateral (operasi pengangkatan tuba fallopi dan ovarium) atau disertai histerektomi abdominal total (pengangkatan uterus) dan sebagian jaringan abdominal, harapan hidup selama 5 tahun mencapai 90%, pada stadium I dengan diferensiasi buruk atau stadium IC pilihan terapi berupa: radioterapi, kemoterapi sistemik. histerektomi total abdominal.

Stadium II: Pilihan terapi utama operasi disertai kemoterapi atau radioterapi, dengan terapi ajuvan memperpanjang waktu remisi dengan harapan hidup selama 5 tahun mendekati 80 %.

Stadium III dan IV: sedapat mungkin massa tumor dan daerah metastasis sekitarnya diangkat (sitoreduktif) berupa pengeluran asites, omentektomi, reseksi daerah permukaan peritoneal, dan usus, jika masih memungkinkan salpingo-ooforektomi bilateral dilanjutkan terapi ajuvan kemoterapi dan atau radioterapi.

b.Kanker ovarium germinal :

Disgerminoma: pengangkatan ovarium dan tuba fallopi dimana kanker ditemukan dilanjutkan radioterapi atau kemoterapi. Tumor sel germinal lainnya: pengangkatan ovarium dan tuba fallopi dilanjutkan kemoterapi.

c. Kanker ovarium stromal :

Operasi yang dilanjutkan dengan kemoterapi. Kombinasi standar sistemik kemoterapi berupa TP (paclitaxel + cisplatin atau carboplatin), CP (cyclophosphamide + cisplatin), CC (cyclophosphamide + carboplatin).

(http://saktyairlangga.wordpress.com/2011/11/18/asuhan-keperawatan-kanker-ovarium/, diakses pada 17 Juli 2012)

H. Komplikasi

Tumor ovarium yang cukup besar dapat menyebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalangi masuknya kedalam panggul pada ibu hamil. Saat persalinan dapat terjadi komplikasi yang gawat yakni obstruksi bagi lahirnya anak yang menyebabkan ruptur uteri.Obstruksi usus merupakan komplikasi yang sering terjadi pada kasus tingkatan lanjut.

(http://ainicahayamata.wordpress.com/nursing-only/keperawatan-maternitas/askep-ca-ovarium-serviks/, diakses pada 17 Juli 2012)

J.  Prognosis

Kanker ovarium biasanya memiliki yang buruk prognosis. Ini tidak proporsional mematikan karena kekurangan apapun deteksi dini jelas atau tes skrining, yang berarti bahwa kebanyakan kasus tidak terdiagnosis sampai mereka telah mencapai stadium lanjut. Lebih dari 60% dari perempuan dengan kanker ini memiliki stadium III atau stadium IV kanker, ketika ia telah menyebar ke luar ovarium. Kanker ovarium gudang sel ke dalam cairan alami dalam rongga perut. Sel-sel kemudian dapat implan di lain perut (peritoneal) struktur, termasuk rahim , kandung kemih , usus dan lapisan dinding usus omentum pertumbuhan tumor yang membentuk baru sebelum kanker bahkan dicurigai.

Kanker ovarium paling sering ditemukan pada wanita yang berusia 50-70 tahun dan 1 dari 70 wanita menderita kanker ovarium.

Kanker indung telur merupakan penyebab kematian ke-5 terbanyak di Amerika Serikat dan merupakan salah satu dari 7 keganasan tersering di seluruh dunia. Kanker indung telur memiliki angka kematian yang tinggi, dari  23.100 kasus baru kanker indung telur, sekitar 14.000 atau separuh lebih wanita meninggal karena penyakit ini. Kanker epitel ovarium jarang didapatkan pada wanita berusia < 40 tahun. Puncaknya terjadi pada wanita usia 60-64 tahun. Angka kejadian kanker epitel ovarium rendah pada negara berkembang dan Jepang.

(http://saktyairlangga.wordpress.com/2011/11/18/asuhan-keperawatan-kanker-ovarium/, diakses pada 17 Juli 2012)

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Aktifitas istirahat

Gejala :  Gangguan tidur/istirahat, lemah.

Tanda :  Takikardia dan takipneu pada keadaan istirahat atau dengan aktivitas.

2. Sirkulasi

Tanda :  Hipotensi/hipertensi (termasuk hipertensi maligna).

3. Eliminasi

Gejala :  Perubahan pola berkemih, nyeri tekan abdomen, konstipasi.

Tanda :  Abdomen keras (distensi abdomen).

4. Integritas ego

Gejala :  Stress, masalah financial yang berhubungan dengan kondisi.

Tanda :  Ansietas.

5. Makanan dan cairan

Gejala :  Penurunan berat badan.

Tanda :  Mulut kering, turgor jelek.

6. Neorosensori

Gejala :  Sakit kepala

Tanda :  Menurunnya kekuatan otot.

7. Nyeri/kenyamanan

Gejala :  Abdomen yang tegang atau nyeri (sedang/berat).

Tanda :  Wajah meringis.

8. Pernafasan

Gejala :  Sesak pada dada, nafas pendek yang progresif.

Tanda :  Takipneu.

9. Seksualitas

Gejala :  Keinginan untuk kembali seperti fungsi normal.

Tanda :  Menstruasi tidak teratur.

10. Keamanan

Gejala :  Adanya perasaan cemas.

11. Interaksi social

Gejala :  Mempertanyakan kemampuan untuk mandiri, tidak mampu membuat rencana.

Tanda :    Perubahan pada interaksi keluarga/orang terdekat.

(http://sriharyatijc.blogspot.com/2010/11/askep-ca-ovarium.html, diakses pada 17 Juli 2012)

B. Diagnosa Keperawatan

PRE OPERASI SALPINGO OOFOREKTOMI

a.  Nyeri b/d pembesaran uterus ( tekanan pada jaringan sekitar, stimulasi ujung saraf parasimpatis dan simpatis.

b.  Gangguan dalam eliminasi  BAB dan BAK b/d penekanan pada kandung kemih dan vecalis

c.  Gangguan pola tidur b/d nyeri

d.  Ansietas b/d ancaman yang dirasakan pada diri

e.  Kurangbpengetahuan b/d kurang imformasi dan mispersepsi tentang penyakitnya

f.   Resiko pola napas tidak efektif b/d pergeseran diagpragma karena pembesaran uterus.

C. Perencanaan

1.  Nyeri b/d pembesaran uterus ( tekanan pada jaringan sekitar, stimulasi ujung saraf parasimpatis dan simpatis.

Kriteria hasil; Mengindentifikasi atau menggunakan tekhnik untuk mengontrol nyeri

a.    Kaji derajat ketidak nyamanan melalui isyasarat verbal dan nonverbal,  perhatikan pengaruh budaya terhadap pengaruh nyeri

b.    Bantu dalam penggunaan teknik pernapasan atau relaksasi yang tepat dan masase abdomen.

c.    Bantu tindakan kenyamanan misalnya istirahat punggung perubahan posisi, pertikaran linen

d.    Berikan informasi tentang ketersediaan ealistic serta ealistic efek samping

e.    Berikan ealistic seperti alfaprodin hidroklorida ( nisentil ) atau meperidin hidroklorida ( Demerol ) melalui IV atau IM

2.  Gangguan dalam eliminasi  BAB dan BAK b/d penekanan pada kandung kemih dan rectum

Kriteria hasil : Dapat mengosongkan kandung kemih pada setiap berkemih serta pola defikasi yang optimal

a.    Kaji fungsi urinarius, perhatikan frekuensi dan jumlah berkemih per hari dan perasaan kandung kemih penuh.

b.    Diskusikan kebutuhan dan penggantian cairan normal.

c.    Perhatikan riwayat trauma kandung kemih.

d.    Anjurkan klien untuk rendam duduk (dalam air hangat) atau menggunakan mandi pancuran hangat  bila ia sulit berkemih.

e.    Evaluasi sifat dan beratnya masalah yang berkenaan dengan defekasi.

f.      Tentukan metode-metode yang digunakan untuk memperbaiki konstipasi.

g.    Tinjau ulang masukan diet dan cairan, anjurkan peningkatan masukan cairan, buah-buahan dan sayur-sayuran.

h.    Catat adanya hemoroid/perdarahan.

3.  Gangguan pola tidur b/d nyeri

Kriteria hasil; Melaporkan rasa sejahtera dan istirahat.

a.    Kaji tingkat kelelahan dan kebutuhan untuk istirahat

b.    Kaji factor-factor bila ada yang mempengaruhi istirahat. Organisasikan perawatan untuk meminimalkan gangguan dan memberi istirahat serta periode tidur yang ekstra

c.    Kaji lingkungan rumah, bantuan dirumah, dan anggota keluarga yang lain.

d.    Berikan obat obatan misalnya analgesic

e.    Anjurkan klien untuk menggunakan tablet vitamin dan besi setiap hari dan pilih diet dengan tepat

4.  Ansietas b/d ancaman yang dirasakan pada diri

Kriteria hasil;   Melaporkan ansietas berkurang serta dapat diatasi dan nampak rilex

a.    Jelaskan prosedur intervensi keperawatan dan pertahankan komunikasi terbuka

b.    Anjurkan pengguanaan tekhnik relaxsasi.

c.    Anjurkan pengungkapan rasa takut

d.    Tentukan tingkat ansietas klien dan sumber dari masalah

e.    Bantu klien atau pasangan mengindentifikasi mekanisme koping yang lasim dan perkembangan strategi koping baru jika dibutuhkan.

f.      Berikan imformasi yang akurat tentang keadaan klien

5.  Kurang pengetahuan b/d kurang imformasih dan mispersepsi tentang penyakitnya

Kriteria hasil; Meningkat pemahaman tentang proses penyakitnya.

a.    Tinjau ulang tengtang imformasi yang diterima dan berikan informasi atau perjelas kesalahan konsep bila perlu.

b.    Diskusikan harapan klien mengenai pekerjaan, keluarga dan kebutuhan – kebutuhannya sendiri

c.    Bantu dalam mengembangkan rencana-rancana ealistic, Indentifikasi sumber – sumber dan penyusunan tujuan.

6.  Resiko pola napas tidak efektif b/d pergeseran diagfragma karena pembesaran uterus.

Kriteria hasil; Mendemonstrasikan prilaku yang mengoptimalkan  fungsi pernapasan

a.    Kaji status pernapasan klien.

b.    Kaji kadar hemoglobin dan hematokrit, tekankan pentingnya masukan vitamin.

c.    Berikan imformasi tentang rasional untuk kesulitan pernapasan dan program aktivitas atau latihan ealistic.

d.    Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi masalah, misalnya : postur yang baik, makan sedikit tapi sering, dengan menggunakan posisi semi fowler untuk duduk atau tidur bila gejala berat.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 18 November 2011, Asuhan Keperawatan Kanker Ovarium, http://saktyairlangga. wordpress.com/2011/11/18/asuhan-keperawatan-kanker-ovarium/, diakses pada 17 Juli 2012

Nur’aini,_____, ASKEP CA Ovarium dan Servik, http://ainicahayamata.wordpress.com/ nursing-only/keperawatan-maternitas/askep-ca-ovarium-serviks/, diakses pada 17 Juli 2012

Yaya Hasgur, 28 Februari 2011, ASKEP Kanker Ovarium, http://hasgurstika.blogspot.com/ 2011/02/askep-kanker-ovarium.html, diakses pada 17 Juli 2012

Related Post



0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Komentar Anda sangat bermanfaat untuk kemajuan blog ini lebih baik ^_^
Anda boleh mencopy paste asalkan mencantumkan link hidup ke postingan ini.

 

Tukar Link

Langganan Artikel lewat email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Pengunjung

widget

Ayat-Ayat Al Qur'an

Follower

Mengenai saya

Nama:
Wahid Nur Hidayat
Tempat/tanggal lahir:
20 Mei 1991
Alamat:
Kulon Progo, Yogyakarta

© Copyright 2010. wahidnh.blogspot.com . All rights reserved | wahidnh.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com| Modified by wahidnh.blogspot.com