ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
PADA NY. T DENGAN POST STROKE
Nama mahasiswa : Ni Nyoman Udiani
Tempat praktek : Dusun Rajek Lor RT 01 Tirtoadi, Mlati Sleman.
Tanggal : 1 – 6 Nopember 2004
A. Identitas diri klien
Nama : Ny. T
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Rajek Lor RT 01 Tirtoadi , Mlati Sleman.
Status perkawinan : Janda
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SR
Pekerjaan : IRT
Sumber : Klien dan keluarga
B. Struktur Keluarga
No | Nama | JK | Hub dgn Klien | Umur | Pen- didikn | Agama | Pekerjaan |
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. | Ny. T K Ny. T Ny S Tn. P Sdr. W W Sdri. E N Sdri. D F An. M H | P P P L L P P P | Ibu Adik Anak Menantu Keponakan Keponakan Keponakan Cucu | 85 th 38 th 29 th 27 th 19 th 18 th 17 th 3 th | TS SD SLTA SMEA PT SMU SMU BS | Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam | Pijat Bayi Buruh IRT Bengkel Mahasiswa Pelajar Pelajar Tidak ada |
Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal satu rumah
C. Riwayat Keluarga
Keluarga klien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit kronis atau penyakit keturunan yang lain.
Keluhan utama saat ini:
D. Riwayat Penyakit
Klien mengeluh seluruh tubuhnya terasa kaku. Klien tidak bisa miring kanan/ kiri dan duduk sendiri. Kedua ekstremitas bawah ka/ki kaku dan tidak bisa lurus. Tekanan darah 140 / 80 mmHg. Pada bagian bokong klien nampak kemerahan.
Apa yang dipikirkan saat ini:
Pasien mengatakan memikirkan penyakitnya mengapa tidak sembuh-sembuh dan bagaimana supaya bisa cepat sembuh. Padahal tingkat ekonomi klien tergolong pas-pasan.
Siapa yang paling dipikirkan saat ini: Dirinya sendiri.
Riwayat penyakit dahulu:
Klien mengatakan menderita Hipertensi sejak ± 13 tahun yang lalu, pada awalnya klien rutin kontol ke dokter dan minum obat secara teratur. Namun karena keterbatasan ekonomi dan tidak punya dana lagi untuk pengobatan, klien akhirnya tidak control dan minum obat lagi. Pada bulan Juli tahun 1997 klien mengalami stroke yang pertama kalinya. Klien mengalami kelumpuhan pada ekstremitas kiri. Namun klien dapat sembuh kembali dengan minum obat tanpa perawatan di rumah sakit. Pada bulan Desember tahun 1998 klien mengalami stroke kembali untuk kedua kalinya dan dirawat di Rumah Sakit Murangan selama ± 5 hari. Setelah serangan tersebut klien dapat sembuh kembali dengan gejala sisa (klien berjalan dengan kakinya diseret-seret). Dan Pada Bulan April 2003 klien mengalami serangan kembali untuk yang ketiga kalinya, sampai saat ini klen masih terbaring kaku di tempat tidur.
E. Pengkajian
Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan sehat itu adalah bila kondisi klien mampu melakukan kegiatan sehari-hari, dan keadaan sakit bila klien sudah tidak bisa bangun. Bila merasa sakit akan periksa ke dokter atau puskesmas.
Pola nutrisi
Jumlah : Frekuensi 2 x perhari. Makan utama 1/2 piring nasi tiap kali makan, 1 potong lauk nabati, , 2 sendok sayur. Pada sore harinya klien ngemil (kue atau gorengan) tidak tentu jumlahnya.
Minum kira-kira 1,5 gelas besar perhari.
Jenis : Nasi, lauk nabati, sayur, tidak ada alergi makanan, pantangan tidak ada. Jenis minuman: air putih
Pola eliminasi
B.a.b : Tidak teratur, 2-3 hari sekali
B.a.k : Teratur 3-4 kali sehari, tidak ada keluhan.
Pola aktivitas dan latihan
-
Kemampuan perawatan diri
0
1
2
3
4
Makan / minum
V
Mandi
V
Toileting
V
Berpakaian
V
Mobilitas di tempat tidur
V
Berpindah / berjalan
V
Ambulasi / ROM
V
Keterangan :
0 : mandiri, 1 : alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total.
Pola tidur dan istirahat
Klien terbiasa tidur mulai pukul 19.00 – 05.30 WIB, sering terbangun sendiri. Klien tidur siang mulai pukul 12.30 – 14.00 WIB namun kadang tidak menentu.
Pola perceptual
Penglihatan : Dapat melihat dengan jelas dalam jarak tertentu, tidak pakai kaca mata.
Pendengaran : Masih dapat mendengar namun kurang jelas, tidak menggunakan alat bantu dengar.
Pengecap : Masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam
dan asin.
Sensasi : Klien kurang dapat membedakan panas, dingin, sakit maupun nyeri.
Pola persepsi diri
Gambaran diri
Klien tidak merasa terganggu dengan keadaannya/penampilan sekarang ini.
Ideal diri
Klien merasa puas apa yang didapatkannya selama ini.
Harga diri
Klien merasa bahwa dirinya tidak berguna lagi namun klien punya semangat untuk sembuh walaupun kadang klien merasa putus asa dengan keadaannya sekarang ini.
Identitas diri
Klien sudah dapat menerima keadaannya, tidak merasa malu dengan keadaannya, keluarganya juga selalu memperhatikan.
Peran diri
Klien sudah tidak dapat lagi menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga, anak maupun sebagai seorang nenek.
Pola peran hubungan
Di dalam komunikasi sehari-hari klien tidak mengalami hambatan. Dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Jawa. Klien tinggal di rumah bersama ibunya dan 1 orang adik dan 1 orang anak dan menantu serta 1 orang cucunya dan 3 orang keponakan.
Pola managemen koping stress
Perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini adalah keadaan sakitnya yang tidak sembuh-sembuh. Keadaan sakit saat ini hanya dibiarkan tanpa pengobatan apapun dan dirawat di rumah oleh anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini dilakukan karena klien dan keluarga tidak mempunyai dana lagi untuk pengobatan.klien baik medis maupun alternatif.
Sistem nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam, namun pada saat ini klien tidak menjalankan sholat lagi. Klien tidak dapat lagi mengikuti kegiatan keagamaan. Klien mengatakan penyakit yang dialamimya merupakan suatu hukuman dan cobaan dari Allah atas dosa-dosanya selama ini.
F. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik
Tingkat kesadaran : Compos Mentis
TD : 140/80mmHg. Nadi: 88x/menit, Respirasi : 20x/menit dan
Temperatur : 37°C, BB : Kg dan TB : Cm
Kepala : Kulit kepala bersih dan rambut nampak berminyak
Mulut : bibir lembab, mukosa merah muda
Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis
Thorak : Bentuk dada simetris, retraksi otot dada (-), tidak ada ketinggalan gerak
Paru-paru : vesikuler (+), sonor (+)
Abdomen : Tidak ada ascites, tidak kembung, nyeri tekan(-), turgor kulit baik
Ekstremitas : Kaku, kuku jari tangan dan kaki panjang.
Neurologi :
Refleks patologis :
Refleks fisiologis :
Gerakan :
Tonus otot :
Kekuatan :
Trofi :
Pemeriksaan Panca Indera
Penglihatan (mata) :
Bola mata : simetris tidak ada kelainan
Konjunctiva : tidak anemis
Sklera : tidak ikterik
Reaksi cahaya : +/+
Visus : 5/6
Pendengaran (telinga) :
Bentuk telinga simetris
Nyeri tekan tidak ada
Liang telinga : nampak kotor
Terjadi penurunan fungsi pendengaran
Pengecapan (mulut )
Gigi geligi karies (+), gigi tanggal (+)
Lidah bersih
Sensasi rasa manis, asin dan pahit (+)
Sensasi (kulit)
Sensasi nyeri (+), sensasi taktil (+), sensasi suhu (+)
Turgor kulit : baik
Penciuman (hidung)
Lubang hidung simetris
Septum nasi : lurus
Konka : normal
Tidak ada sekret.
G. Analisa Data
DATA | PROBLEM | ETIOLOGI |
Data Subjektif :
Data Objektif :
| Kerusakan mobilitas fisik | Kerusakan neuromuskuler, kekakuan sendi/ kontraktur |
Data Subjektif :
Data Objektif :
| Risiko kerusakan integritas kulit
| Imobilitas fisik |
Data Subjektif :
Data Objektif :
| Defisit perawatan diri : mandi/ kebersihan, berhias, makan, toileting | Kelemahan, kerusakan neuromuskuler |
Data Subjektif :
Data Objektif :
| Resiko konstipasi | Kurang aktivitas fisik |
Data Subjektif :
Data Objektif :
| Harga diri rendah fungsional | Kerusakan/ gangguan fungsi |
H. Diagnosa Keperawatan
Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler, kekakuan sendi/ kontraktur
Defisit perawatan diri : mandi/ kebersihan, berhias, makan, toileting berhubungan dengan kelemahan, kerusakan neuromuskuler
Harga diri rendah fungsional berhubungan dengan kerusakan/ gangguan fungsi
Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilitas fisik
Risiko konstipasi berhubungan dengan kurang aktivitas fisik
PERENCANAAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN | RENCANA KEPERAWATAN | |
TUJUAN | INTERVENSI | |
(1) | (2) | (3) |
Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler kekakuan sendi/ kontraktur
| TIU : Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien dapat meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian tubuh yang terkena. TIK : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien dapat :
| Tanggal : 2/11-2004
|
Defisit perawatan diri : mandi/ kebersihan, berhias, makan, toileting berhubungan dengan kelemahan, kerusakan neuromuskuler
| TIU : Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien dapat melakukan perawatan diri secara optimal TIK : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien/ keluarga dapat:
| Tanggal : 2/11-2004
|
Harga diri rendah fungsional berhubungan dengan kerusakan/ gangguan fungsi
| TIU : Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien dapat menerima keadaan dirinya. TIK : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien dapat :
| Tanggal : 2/11-2004
|
Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilitas fisik
| TIU : Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu integritas kulit klien terjaga : kulit intact/utuh. TIK : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien/keluarga dapat :
| Tanggal : 2/11-2004
|
Risiko konstipasi berhubungan dengan kurang aktivitas fisik
| TIU : Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien tidak mengalami konstipasi TIK : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu klien dapat :
| Tanggal : 2/11-2004
|
PELAKSANAAN
NO DX | TANGGAL | IMPLEMENTASI | EVALUASI |
(1) | (2) | (3) | (4) |
1. | 1/11-2004 |
| S :
O :
A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan inetrvensi perawatan |
1. | 3/11-2004 |
| S :
O :
A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi perawatan |
1. | 5/11-2004 |
| S :
O :
A : Masalah teratasi sebagian P : Motivasi Ny. T dan keluarga untuk melakukan gerakan ROM yang diajarkan setiap hari sesuai dengan kemampuan klien |
2. | 2/11-2004 |
| S :
O :
A : Masalah teratasi sebagian P : Motivasi keluarga untuk memandirikan Ny T sesuai kemampuannya |
3. | 4/11-2004 |
| S :
O :
A : Masalah teratasi sebagian P : Motivasi keluarga untuk selalu memberi support kepada klien dan selalu mendengarkan keluaannya |
4. | 6/11-2004 |
| S :
O :
A : Masalah kerusakan integritas kulit masih beresiko P : Motivasi keluarga untuk melakukan perawatan kulit setiap hari menjelang tidur secara teratur |
5. | 6/11-2004 |
| S :
O :
A : Masalah konstipasi masih beresiko P : Motivasi Ny. T atau keluarga untuk meningkatkan masukan cairan dan mengkonsumsi makanan yang tinggi serat |
3 komentar:
Maaf nih kak, saya mau tanya .. Askep ini kan .. Askep keluarga tapi kok pengkajian fisiknya hanya satu orang..?? Setau saya kalau askep keluarga .. Maka semua keluarga harus terlibat dalam pengkajian fisik .., trus kan kalau diaskep keluarga ada 5 peran utama keluarga..., maaf yah kak kalau saya salah ..
tq
terima kasih infonya
Makalah Manajemen Keperawatan Controling
Makalah Gastritis enteritis dan Kolitis
Laporan Pendahuluan Keperawatan ADHF
Posting Komentar
Komentar Anda sangat bermanfaat untuk kemajuan blog ini lebih baik ^_^
Anda boleh mencopy paste asalkan mencantumkan link hidup ke postingan ini.