Boleh mengcopy artikel yang ada di blog ini dengan syarat mencantumkan alamat lengkap artikel tersebut dan juga memfollow blog ini dengan cara klik Join this site yang ada di bagian kanan bawah blog ini.

Rabu, 17 Agustus 2011

ASKEP pada pasien Ansietas

| Rabu, 17 Agustus 2011 | 0 komentar

ASKEP PADA PASIEN ANSIETAS


Pengertian

Cemas atau ansietas merupakan reaksi emosional terhadap penilaian dari stimulus. Keadaan emosi ini biasanya merupakan pengalaman individu yang subyektif, yang tidak diketahui secara khusus penyebabnya. Ansietas berbneda dengan takut. Takut adalah penilaian intelektual dari stimulus yang mengancam dan obyeknya jelas. Individu tersebut dapat menggambarkan sumber dari rasa takut. Ansietas dapat merupakan suatu sumber kekuatan dan energinya dapat menghasilkan suatu tindakan yang destruktif atau konstruktif.


Rentang respon ansietas

Rentang respon individu terhadap ansietas berfluktuasi antara respon adaptif dan maladaptif seperti terlihat pada gambar :


Respon adaptif ---------------------------------------------------- Respon Maladaptif

___________________________________________________________________

antisipasi ringan sedang berat panik


Tingkat ansietas

Beberapa teori membagi ansietas kedalam emapt tingkat sesuai dengan rentang respon ansietas yaitu :

  1. Ansietas ringan

Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan akan kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lapang persepsi meningkat dan individu akan berhati-hati dan waspada. Pada tingkat ini individu terdorong untuk belajar dan akan menghasilkan pertumbuhan dan ktreativitas.

  1. Ansietas sedang

Pada tingkat ini lapang persepsi terhadap lingkungan menurun. Individu lebih memfokuskan pada hal yang penting saat itu dan mengesampingkan hal lain.

  1. Ansietas berat

Pada ansietas berat, lapang persepsi menjadi sangat menurun. Individu cenderumng memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal yang lain. Individu tidak mampu berfikir berat lagi dan membutuhkan banyak pengarahan.

  1. Ansietas panik

Pada tingkat ini individu sudah tidak dapat mengontrol diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa lagi walaupun sudah diberi pengarahan.


Pengkajian

  1. Faktor predisposisi

Teori yang dikembangkan untuk menjelaskan penyebab ansietas adalah :

  1. Teori psikoanalitik

Menurut Sigmund Freud struktur kepribadian terdiri dari tiga elemen, yaitu id, ego, dan superego. Id melambangkan dorongan insting dan impuls primitif. Superego mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh norma-norma budaya seseorang, sedangkan ego atau aku digambarkan sebagai mediator antara tuntutan dari id dan superego. Menurut teori psikoanalitik, ansietas merupakan konflik emosional yang terjadi antara id dan superego, yang berfungsi memperingatkan ego tentang sesuatu bahaya yang perlu diatasi.

  1. Teori interpersonal

Ansietas terjadi dari ketakutan akan penolakan interpersonal. Hal ini juga dihubungkan dengan trauma masa pertumbuhan seperti kehilangan, perpisahan yang menyebabkan seseorang menjadi tidak berdaya. Individu yang mempunyai harga diri rendah biasanya sangat mudah untuk mengalami ansietas yang berat.

  1. Teori prilaku

Ansietas merupakan hasil frustasi dari segala sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Para ahli prilaku menganggap ansietas merupakan sesuatu dorongan yang dipelajari berdasarkan keinginan untuk menghindarkan rasa sakit. Teori ini meyakini bahwa individu yang pada awal kehidupannya dihadapkan pada rasa takut berlebihan akan menunjukkan kemungkinan ansietas berat pada kehidupan masa dewasanya.

  1. Kajian keluarga

Kajian keluarga menunjukkan bahwa gangguan ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam suatu keluarga.

  1. Kajian biologis

Kajian biologis menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepin. Reseptor ini mungkin membantu mengatur ansietas. Selain itu kesehatan umum seseorang mempunyai predisposisi terhadap ansietas. Ansietas mungkin disertai dengan gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi stressor.


  1. Faktor presipitasi

Faktor presipitasi ansietas dapat diklasifikasikan dalam dua jenis :

  1. Ancaman terhadap integritas biologik

Merupakan ancaman terhadap kebutuhan dasar manusia, seperti kebutuhan akan makanan, minuman, dan perumahan. Hal ini merupakan faktor umum penyebab ansietas.

  1. Ancaman terhadap rasa aman

Hal ini sulit digolongkan karena manusia unik. Ancaman keamanan diri meliputi ; (1) tidak tercapainya harapan, (2) tidak terpenuhinya kebutuhan akan status, (3) rasa bersalah atau pertentangan antara keyakinan diri dan prilaku, (4) tidak mampu untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain.


  1. Pengkajian pada ansietas juga dilakukan pada tiga aspek yaitu :

  1. Aspek Fisiologis

Observasi status fisiologi klien dilakukan dengan mengidentifikasi respon sistem saraf otonom, khususnya saraf simpatik. Klien dengan ansietas mungkin terjadi peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, susah bernafas, rasa tercekik, mulut kering, rasa kembung pada perut dan nyeri, berkeringat pada telapak tangan dan tremor. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan fungsi adrenal, peningkatan glukosa dan menurunnya fungsi paratiroid, tingkat oksigen dan kalsium.

  1. Aspek kognitif

Pengkajian pada fungsi kognitif mungkin didapatkan : susah untuk berkonsentrasi, menurunnya lapang persepsi, kurang perhatian terhadap hal yang kecil atau susah untuk memfokuskan fikiran. Pada tingkat ansietas ditentukan oleh luasnya gangguan pada fungsi kognitif.

  1. Aspek emosi atau prilaku

Gangguan pada aspek emosi atau prilaku antara lain : mudah tersinggung, marah, menarik diri, merasa tidak berdaya, dan mudah menangis. Pengkajian pada reaksi afektif didapatkan dari keluhan klien. Klien mungkin menceritakan bahwa dirinya merasa gugup yang luar biasa, tegang, ketakutan, dan bingung.

TINJAUAN KASUS

Tn. Bd., 18 tahun, masuk RSCM untuk menjalani operasi “Skin Graft”karena kulitnya tersayat akibat kecelakaan. Operasi pertama gagal total dan sekarang adalah operasi yang kedua. Saat ini ekspresi wajah klien selalu tegang, tekanan darah tinggi, nadi cepat.


POHON MASALAH


Resiko menarik diri Prilaku menyerang



Cemas core problem



Kurang pengetahuan Pengalaman masa lalu : kegagalan operasi Skin Graft I


Pengkajian yang harus dilengkapi adalah :


Related Post



0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Komentar Anda sangat bermanfaat untuk kemajuan blog ini lebih baik ^_^
Anda boleh mencopy paste asalkan mencantumkan link hidup ke postingan ini.

 

Tukar Link

Langganan Artikel lewat email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Pengunjung

widget

Ayat-Ayat Al Qur'an

Follower

Mengenai saya

Nama:
Wahid Nur Hidayat
Tempat/tanggal lahir:
20 Mei 1991
Alamat:
Kulon Progo, Yogyakarta

© Copyright 2010. wahidnh.blogspot.com . All rights reserved | wahidnh.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com| Modified by wahidnh.blogspot.com