TINJAUAN KASUS
Pengkajian
Hari/Tanggal : Selasa 24 Mei 2011
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Rumah Tn. B
Sumber : Keluarga Tn. B
Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi
Sturktur dan Sifat Keluarga
Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. B
Umur : 29 th
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Gamping kidul sleman
Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia
Jumlah anggota keluarga: 4 orang
Daftar Anggota Keluarga
No
Nama
Umur
Agama
L/P
Hub dg KK
Pend
Pekerjaan
1.
2.
3.
Ny. D
An. N
An.K
27th
7th
14bln
Islam
Islam
Islam
P
L
P
Istri
Anak
Anak
SMP
SD
-
swasta
Pelajar
-
Anggota Keluarga yang Meninggal
Anggota keluarga tidak ada yg meninggal dunia selama 6bulan terakhir
Tempat tinggal masing-masing keluarga
Tn. B tinggal serumah dengan anggota keluarganya yaitu Ny. D, An.N,An.K
Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. B yaitu nuclear family
Struktur keluarga
Keluarga patrilineal dimana keluarga Tn. B yang mengambil keputusan adalah Tn. B
Fungsi keluarga
Afektif
Hubungan antar anggota keluarga Tn. B trjalin dengan baik, saling mengahargai, menghormati. Hubungan dengan orang lain/tetangga baik, tidak pernah bertengkar dan rukun.
Social
Interaksi dalam keluarga Tn. B terjalin dengan baik. Keluarga Tn. B aktif mengikuti kegiatan di masyarakat seperti siskamling, dasawisma, pkk, karang taruna/kegiatan lainnya.
Reproduksi
Keluarga Tn. B telah menjalankan fungsi reproduksinya.
Ekonomi
Keluarga Tn. B telah memenuhi fungsi ekonominya. Tn. B bekerja sebagai seorang Wiraswasta dan istrinya Ny. D juga bekerja sebagai wiraswasta.
Perawatan kesehatan
Ny. D mengatakan hanya memeriksakan kesehatannya ke puskesmas saat sakit saja. Ny. D menanyakan tentang bahaya caries gigi pada balita.
Hubungan antar anggota keluarga
Hubungan suami-istri
Hubungan antara Tn. B dan Ny. D harmonis, satu sama lain saling mendukung, jika ada masalah dimusyawarahkan bersama.
Hubungan antara orangtua- anak
Hubungan antara Tn. B dengan anak-anaknya harmonis.
Hubungan antara anak-anak
Hubungan antara anak Tn. B yang satu dengan yang lainnya harmonis.
Hubungan anggota keluarga dengan anggota keluarga lain
Harmonis, antara anggota keluarga saling mengunjungi, saling menolong dan berbincang bersama.
Anggota keluarga yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan keluarga antara Tn. B, Ny. D, dan anak-anaknya selalu bermusyawarah, walaupun sebagian besar pengaruh dari Tn. B.
Kebiasaan anggota keluarga sehari-hari
Pola nutrisi
Tn. B makan 3 x sehari, jenis nasi, sayur, lauk bervariasi (tempe, tahu atau daging) makan habis 1 porsi piring rata. Tn. B tidak mempunyai makanan pantangan. Tn. B minum ±10 gelas sehari berupa teh manis dan air putih sesudah bangun tidur
Ny. D makan 3 x sehari, jenis nasi, sayur dan lauk (tempe, tahu atau daging,), makan habis 1 porsi. Minum ±3-4 gelas sehari berupa teh dan air putih. Ny. D menyatakan tidak mempunyai makanan pantangan/alergi terhadap jenis makanan tertentu.
An.N makan 3 x sehari, jenis nasi sayur dan lauk (tempe, tahu atau daging,telur), makan habis 1 porsi. Minum ±3-4 gelas sehari berupa susu dan air putih. Ny. D menyatakanan an.N tidak mempunyai makanan pantangan/alergi terhadap jenis makanan tertentu.
An.K makan 3 x sehari, jenis bubur,kadang nasi sayur dan lauk (tempe, tahu atau daging,telur), makan habis 1 porsi. Minum ±7-9 gelas sehari berupa Susu formula,air putih dan ASI. Ny. D menyatakan An.K tidak mempunyai makanan pantangan/alergi terhadap jenis makanan tertentu.
Makanan dicuci dulu sebelum disajikan, makanan disajikan setelah dimasak menggunakan bahan bakar gas. Apabila ada sisa makanan lalu dibuang. Ny. D mengatakan tidak memasak makanan khusus.
Pola aktivitas-istirahat
Setiap harinya Tn. B bekerja mulai dari jam 7 pagi sampai jam 16.00 sebagai karyawan swasta.sedangkanNy.D mulai bekerja pukul 04.00 memasak makanan yang akan dijual di dekat rumahnya. Tn.B dan Ny.D istirahat pukul 21.00.
An.N jarang tidur siang karena lebih memilih main dengan temannya,An.N biasa bangun pukul 06.00 dan tidur malam pukul 20.00.
An.K kadang bangun pukul 05.00 dan tidur malam pukul 20.00.An.K tidur siang pukul 12.00 – 14.00.An.K jika terbangun malam hari minta minum susu atau pas mengompol.
Rekreasi
Ny. D menyatakan bahwa keluarga tidak berekreasi rutin, namun jika desa mengadakan rekreasi bersama, keluarga biasanya ikut. Di rumah keluarga mempunyai sarana hiburan keluarga berupa 1 buah televise dan 1 buah radio.
Pemanfaatan waktu luang
Waktu senggang keluarga dimanfaatkan untuk membaca dan menonton televise. Tn. B mengisi waktu luang dengan merawat ayam peliharaannya, sedangkan Ny. D memanfaatkan waktu luang nonton TV.
Pola eliminasi
Keluaraga Tn. B mempunyai kebiasaan buang air kecil dan buang air besar di WC. Ny. D mempunyai kebiasaan buang air kecil kurang lebih 5-6 x sehari. Tn. B buang air besar 1 x sehari di WC.
An.N dan An.K buang air kecil 4-5 x sehari dan buang air besar 1 x sehari.
Pola kebersihan diri
Keluarga Tn. B mandi 2 x sehari dengan sabun mandi di kamar mandi. Keluarga Tn. B mencuci rambut dengan sampo 2 hari sekali/apabila sudah kotor. Keluarga Tn. B mengganti pakaiannya 2 x sehari. Keluarga Tn. B mencuci tangan sebelum makan dan mencuci kaki sebelum tidur.
Kebiasaan kelurga yang merugikan
Ny. D mengatakan semua anggota keluarganya tidak ada yang merokok.
Tahap dan tugas perkembangan keluarga
Tahap perkembangan keluarga Tn. B saat ini adalah keluarga dengan anak karena pasangan Tn. B dan Ny. D mempunyai anak pertama yang berusia 7 tahun.
Keluarga Tn. B dan Ny. D sudah menjalankan tugas perkembangan keluarga dengan anggota keluarga saling menyesuaikan diri dan melaksankan tanggung jawab sesuai dengan perannya masing-masing, Tn. B dan Ny. D mencari nafkah sebagai seorang w.
Faktor social, ekonomi dan budaya
Penghasilan dan pemanfaatannya
Penghasilan keluarga Tn. B bersumber dari pekerjaan Tn. B dan Ny. D sebagai wiraswasta. Penghasilannya berkisar 500.000/bulan.
Penggunaan dana keluarga
Ny. D mengatakan bahwa berapapun penghasilan yang didapat keluarga merasa cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok, biaya pendidikan dan dana untuk kepentingan hubungan social
Pengelolaan dana di keluarga
Penghasilan Tn. B dan Ny. D dikelola oleh Tn. B dan Ny. D
Hubungan keluarga Tn. B dengan masyarakat
Tn. B maupun Ny. D aktif dalam kegiatan perkumpulan yang ada di desa seperti pengajian, kerja bakti, siskamling, dasawisma, maupun kegiatan lainnya.
Fasilitas pertemuan di desa
Bila ada pertemuan biasanya di rumah kepala dukuh/di rumah warga masyarakat lainnya.
Faktor lingkungan
Rumah
Denah rumah
Ukuran rumah termasuk teras depan dan tidak termasuk halaman adalah 6x12 m.
Status pemilikan rumah: rumah sendiri
Dinding rumah: tembok (permanent)
Atap terbuat dari genteng, langit-langit dari kayu
Lantai rumah keramik
Ventilasi rumah ada, berupa lubang-lubang angin, pintu dan jendela. Jendela hanya terdapat di ruang tamu dan jarang dibuka. Ny. D mengatakan kamar tidurnya tidak ada jendelanya. Rumah Ny. D tampak berdebu saat dilakukan pengkajian
Sarana memasak
Keluarga Tn. B memasak dengan menggunakan gas, tempat penyimpanan peralatan dapur di rak piring.
Sampah
Keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah. Sampah yang menumpuk dibuang di lubang sampah yang berada di belakang rumah, baru kemudian dibakar.
Sumber air
Sumber air yang digunakan keluarga untuk keperluan sehari-hari berasal dari sumur gali. Kualitas air sumur baik, warna jernih, tidak berbau, kebersihan sumur cukup.
Jamban
Keluarga Tn. B mempunyai jamban keluarga berlantai keramik kasar, kebersihan jamban cukup.
Pembuangan air limbah
Air limbah rumah tangga dialirkan melalui saluran limbah tertutup di belakang rumah berjarak lebih dari 10 m dari sumber air.
Kandang ternak
Keluarga Tn. B mempunyai kandang ternak yaitu ternak ayam. Letak kandang berada di belakang rumah. Kandang ayam dibersihkan setiap hari. Kondisi kandang ternak cukup bersih.
Halaman
Halaman rumah Tn. B dimanfaatkan untuk berkebun. Terdapat beraneka ragam tanaman, diantaranya jambu dan mangga.
Kamar mandi
Keadaan kamar mandi keluarga sangat bersih, terdapat bak mandi dan ember. Tidak terdapat jentik-jentik nyamuk di dalam bak mandi tetapidi kaleng2 bekas terdapat jentik nyamuk
Lingkungan rumah
Geografi rumah: rumah berada di daerah pedesaan
Jarak rumah Tn. B dengan tetangga: cukup dekat
Suasana di sekitar rumah cukup ramai karena dekat jalan raya
Fasilitas pendidikan
Jarak rumah dengan fasilitas pendidikan terdekat yaitu PAUD kurang lebih 100 m.
Fasilitas perdagangan
Jarak rumah dengan fasilitas perbelanjaan yaitu warung kurang lebih 50 m dan pasar kurang lebih 500m.
Fasilitas kesehatan
Jarak rumah dengan Puskesmas kurang lebih 1 km.
fasilitas peribadatan
Jarak rumah dengan masjid kurang lebih 200 m
Sarana hiburan
Sarana hiburan yang ada di rumah adalah televise dan radio.
Sarana transportasi keluarga
Sarana transportasi keluarga adalah sepeda motor.
Riwayat kesehatan keluarga
Genogram (Friedman)
Keterangan :
: Perempuan : klien
: Laki-laki : Meninggal
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
: Tinggal dalam satu rumah
Riwayat kesehatan anggota keluarga
Ny. D mengatakan An.N sudah mengalami karies gigi kira-kira saat umur 3 tahun yang lalu. Ny. D mengatakan belum mengetahui secara pasti penyebab caries gigi, klien bertanya apa gara2 suka makan permen ya mbak?atau karena minum susu formula?
Anggota keluarga lain yaitu Tn. B, Ny.D,An.K menyatakan tidak pernah mengalami gangguan kesehatan yang serius.
Kebiasaan memeriksakan diri dan minum obat
Ny. D mengatakan tidak pernah memeriksakan gigi anaknya ke pelayanan kesehatan,
Riwayat kehamilan, persalinan dan menstruasi
Ny. D mengalami kehamilan 2 kali, kehamilan pertamanya 7 tahun yang lalu, kehamilan keduanya 2 tahun yang lalu. Proses melahirkan ditolong oleh bidan.
Riwayat keluarga berencana
Ny. D mengatakan bahwa ia mengikuti program KB dengan pil,
Riwayat kesehatan mental-psikososial-spiritual
Memenuhi kebutuhan jiwa
Ny. D mengatakan semua keadaan keluarga cukup merasa tenang, aman dan tentram.
Pemenuhan status social
Keluarga tidak merasa dikucilkan maupun dibenci oleh masyarakat di sekitarnya.
Riwayat kesehatan mental keluarga
Tidak ada riwayat gangguan jiwa pada keluarga maupun anggota keluarga yang merasa tertekan, kecewa maupun merasa bersalah.
Gangguan mental anggota keluarga
Tidak ada perilaku anggota keluarga yang menonjol seperti agresif, ekstrem, suka melamun, suka menyendiri.
Riwayat spiritual keluarga
Keluarga menjalankan ibadah sholat 5 waktu, tetapi kadang masih bolong-bolong.
Pemeriksaan fisik
Tn. B
TD: 130/80 mmHg, BB: 70 kg, TB: - cm
Kepala: bentuk mesochepal, konjungtiva merah muda
Leher: tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid.
Dada: ekspansi dada simetris, tidak ada tarikan dinding dada
Perut: bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan
Ekstremitas: tidak ada kelainan anggota gerak, tidak ada kelemahan otot
Ny. D
TD: 160/100 mmHg, BB: 83 kg, TB: - cm
Kepala: bentuk mesochepal, konjungktiva merah muda
Leher: tidak ada pembengkan kelenjar tyroid
Dada: ekspansi dada simetris, tidak ada tarikan dinding dada,
Perut: bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan
Ekstremitas: tidak ada kelainan anggota gerak, tidak ada kelemahan otot.
.
ANALISA DATA
DATA | MASALAH | PENYEBAB |
Ds:
Do:
| Manajemen regimen terapeutik asma pada Ny. D tidak efektif
|
|
Ds:
Do: - |
| Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan pada Ny. D dengan asma
|
DS:
Do: - |
| Ketidakmampuan keluarga merawat Ny. D dengan asma
|
Ds:
Do:
|
| Ketidakmampuan keluarga menciptakan lingkungan psikis dan fisik yang kondusif pada Ny. D dengan asma
|
Ds:
Do: - |
| Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan bagi Ny. D dengan asma |
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
Manajemen regimen terapeutik asma pada Ny. D tidak efektif
No. | Criteria | Hitungan | Skore | Pembenaran |
1. | Sifat masalah: ancaman | 2/3 x 1 | 2/3 | Ny. D mengatakan tidak pernah memeriksakan asmanya ke pelayanan kesehatan, namun klien hanya menyediakan obat salbutamol saat asma muncul, namun saat dilakukan pengkajian klien mengatakan stok obat salbutamolnya sudah habis. |
2. | Potensial masalah dapat diubah: sebagian | ½ x 2 | 1 | Faktor pendukung:
Faktor penghambat:
|
3. | Potensial untuk dicegah: rendah | 1/3 x 1 | 1/3 |
|
4. | Menonjolnya masalah: masalah berat harus segera ditangani | 2/2 x 1 | 1 | Ny. D mengatakan telah mengkonsumsi obat salbutamol selama 1 bulan yang lalu atas saran dari keponakannya dan klien biasa membeli obat di apotek. |
| Skore |
| 3 |
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Manajemen regimen terapeutik asma pada Ny. D tidak efektif baerhubungan dengan:
Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan pada Ny. D dengan asma, ditandai dengan:
Ds:
Ny. D mengatakan hanya memeriksakan kesehatannya ke dokter praktik saat sakit saja
Do: -
Ketidakmampuan keluarga merawat Ny. D dengan asma, ditandai dengan:
DS:
Ny. D mengatakan sebenarnya capek sekali dengan pekerjaannya, namun karena itu satu-satunya pekerjaan jadi keluarga Tn. B tidak menghiraukan resiko dari pekerjaannya tersebut
Klien mengatakan stok obat salbutamolnya sudah habis
Ny. D mengatakan beberapa bulan ini asmanya tidak muncul sehingga tidak menyediakan obat salbutamol
Do: -
Ketidakmampuan keluarga menciptakan lingkungan psikis dan fisik yang kondusif pada Ny. D dengan asma, ditandai dengan:
Ds:
Ny. D mengatakan sesak nafas muncul saat klien marah dan kesal pada anak lelakinya dan sesak nafas muncul juga saat istirahat dan udara dingin
Ny. D mengatakan kalau bekerja (mencabuti bulu ayam), klien tidak pernah menggunakan masker
Ny. D mengatakan kamar tidurnya tidak ada jendelanya
Do:
Rumah Ny. D tampak berdebu
Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan bagi Ny. D dengan asma, ditandai dengan:
Ds:
Ny. D mengatakan tidak pernah memeriksakan asmanya ke pelayanan kesehatan, namun klien hanya menyediakan obat salbutamol saat asma muncul
Do: -
DIAGNOSA DAN PERENCANAAN KEPERAWATAN
NO | Diagnosa Keperawatan | Perencanaan | Implementasi | Evaluasi | |
Tujuan | Tindakan | ||||
1 | Sabtu, 26 Maret 2011 Jam: 19.30 WIB Manajemen regimen Asma pada Ny “D” tidak efektif berhubungan dengan:
mengambil keputusan pada Ny.”D” dengan asma ditandai dengan: Ds:
Do: - | Tupan: Manajemen regimen asma pada Ny.”D” efektif
Tupen 1: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X pertemuan dalam seminggu, keluarga mampu mengambil keputusan dengan tepat dengan kriteria hasil :
|
| Minggu, 27 Maret 2011 Jam: 09.00 WIB
Dea, farid, sindy, wiji, yosefa | Minggu, 27 Maret 2011 Jam: 12.00 WIB S: Klien mengatakan akan memeriksakan asmanya ke pelayanan kesehatan terdekat O: Klien dan keluarga nampak kooperatif mendengarkan penkes tentang pentingnya menghindari faktor pencetus dan akibatnya jika tidak menghindari faktor pencetus asma. A: Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi: Jelaskan mengenai pentingnya kepatuhan terhadap program pengobatan Dea, farid, sindy, wiji, yosefa |
DIAGNOSA DAN PERENCANAAN KEPERAWATAN
NO | Diagnosa Keperawatan | Perencanaan | Implementasi | Evaluasi | |
Tujuan | Tindakan | ||||
2. | Sabtu, 26 Maret 2011 Jam: 19.30 WIB
DS:
Do: - | Tupen 2: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X pertemuan dalam seminggu keluarga mampu merawat Ny.”D” yang menderita asma dengan kriteria hasil:
|
| Minggu, 27 Maret 2011 Jam: 09.00 WIB
Dea, farid, sindy, wiji, yosefa | Minggu, 27 Maret 2011 Jam: 12.00 WIB
Keluarga mengatakan bersedia melaksanakan kepatuhan program pengobatan asma pada Ny.”D” O:
A: Ketidak mampuan keluarga merawat Ny.”D” dengan asma teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi: Diskusikan dengan keluarga untuk mengkaji masalah keluarga mengenai lingkungan fisik dan psikologis yang kondusif
Dea, farid, sindy, wiji, yosefa |
DIAGNOSA DAN PERENCANAAN KEPERAWATAN
NO | Diagnosa Keperawatan | Perencanaan | Implementasi | Evaluasi | |
Tujuan | Tindakan | ||||
3. | Sabtu, 26 Maret 2011 Jam: 19.30 WIB
Ds:
Do:
| Tupen 3: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2X pertemuan dalam seminggu keluarga mampu menciptakan lingkungan psikis dan fisik yang kondusif dengan kriteria hasil :
|
| Minggu, 27 Maret 2011 Jam: 09.00 WIB
Dea, farid, sindy, wiji, yosefa | Minggu, 27 Maret 2011 Jam: 12.00 WIB S: Keluarga mengatakan akan terus berusaha menciptakan lingkungan yang kondusif O: Keluarga mampu menjelaskan kembali lingkungan fisik dan psikologis yang mendukung manajemen regimen terapeutik asma A: Ketidak mampuan keluarga menciptakan lingkungan psikis dan fisik yang kondusif teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi: Tanyakan kepada keluarga kemungkinan fasilitas kesehatan yang akan digunakan
Dea, farid, sindy, wiji, yosefa |
DIAGNOSA DAN PERENCANAAN KEPERAWATAN
NO | Diagnosa Keperawatan | Perencanaan | Implementasi | Evaluasi | |
Tujuan | Tindakan | ||||
4. | Sabtu, 26 Maret 2011 Jam: 19.30 WIB
Ds:
Do: - | Tupen 4: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2X pertemuan dalam seminggu keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan kriteria hasil :
|
| Minggu, 27 Maret 2011 Jam: 09.00 WIB
Dea, farid, sindy, wiji, yosefa | Minggu, 27 Maret 2011 Jam: 12.00 WIB S: Ny. D mengatakan akan control ke pelayanan kesehatan minimal 1x sebulan O: - A: Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan teratasi P: Hentikan intervensi
Dea, farid, sindy, wiji, yosefa
|
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda sangat bermanfaat untuk kemajuan blog ini lebih baik ^_^
Anda boleh mencopy paste asalkan mencantumkan link hidup ke postingan ini.